10 Jersey Sepak Bola Legendaris
Dari masa ke masa, model jersey yang dipakai sebagai identitas sebuah selalu berubah-ubah. Beberapa memiliki historis tersendiri, baik dari desain maupun peristiwa yang yang menyertainya. Yuk kita simak 10 jersey sepakbola yang legendaris:
1. Jersey Tim Sepabola  Denmark, 1986
Kostum ini mendatangkan cukup banyak kontroversi, serupa seperti kemunculan tim dari Skandinavia ini. FIFA sempat ikut campur dalam masalah ini, karena bukan hanya baju yang separuh merah dan putih, tetapi juga celananya. Akhirnya, celana pun berubah menjadi putih, tetapi prestasi Denmark di Piala Dunia Meksiko 1986 tetap luar biasa dengan mencatat nilai sempurna di babak grup termasuk dari tim kuat Jerman Barat, walaupun akhirnya dibantai Spanyol di 16 besar.
2. Baju Tim Real Madrid, 1960-an
Klub ini memang luar biasa. Kejayaan Real Madrid pada era 1960-an di atas lapangan hijau, bukan hanya memberikan inspirasi dari permainan mereka di lapangan, tetapi juga dari kostum tim yang digunakan. Warna putih polos dan tak dirusak oleh motif ataupun logo dicontoh oleh banyak tim sehingga bisa menginspirasi oleh beberapa tim termasuk Leeds United dan kini LA Galaxy.
3. Seragam Tim Sepakbola Kroasia, 1996
Pada penampilan perdananya di turnamen besar, Kroasia langsung menggebrak dunia karena berhasil masuk hingga perempat-final Euro 1996 di Inggris. Bermaterikan beberapa pemain bekas tim juara Piala Dunia Yunior 1987, Kroasia hanya kalah dari Jerman, yang akhirnya menjadi juara, di Old Trafford. Kostum sepakbola ini unik karena memiliki corak kotak-kotak merah-putih sehingga bisa dibilang menjadi salah satu bentuk inovasi tersendiri dalam kejuaraan itu.
Bajujersey.com || 0821 1380 1005
4. Juventus
Kostum ini dipakai Juventus sebagai peringatan 100 tahun berdirinya La Vecchia Signora. Warna merah jambu (pink) dipakai karena warna itulah yang dipakai saat Juve pertama kali berdiri. Untungnya, saat memasukki abad ke-20, kostum hitam-putih mulai dipakai. Jika tidak, mungkin julukan Juventus kini menjadi Colore Rosa (pink) yang jauh lebih feminim 🙂
5. Ajax Amsterdam
Kostum kandang Ajax seperti yang dikenakan Edgar Davids ini menjadi salah satu yang melegenda. Bagian vertikal merah di tengah dan diapit oleh putih di masing-masing sisi menjadi ciri khas tersendiri bagi raksasa Belanda ini. Mungkin hanya perubahan sponsor yang memberikan sentuhan berbeda yang tak signifikan untuk jersey yang unik tetapi sederhana ini.
6. Jorge Campos, 1990-an
Inilah salah satu kostum kebanggaan Jorge Campos yang cenderung bercorak warna-warni. Kiper Meksiko ini menjadi satu-satunya peserta individu yang masuk dalam daftar ini. Kiper eksentrik ini dikenal dengan kepiawaiannya di bawah mistar, dan lebih karena kostumnya yang unik. Campos dikenal sering merancang sendiri kostum yang dipakai. Meskipun terkadang aneh dan tak masuk akal sehat, tetapi keberaniannya untuk tampil beda patut diacungi jempol.
7. Glasgow Celtic, 1967
Garis hijau putih polos yang membawa Celtic juara Liga Champions ini tanpa dilengkapi nomor punggung,aneh memang.
Selain sukses meraih gelar Liga Champions, Glasgow Celtic juga berhasil mencuri perhatian karena jersey yang digunakan. Jersey bola yang dikenakan oleh tim Celtic ini hanya memiliki nomor di celana, bukan di bajunya. Akhirnya UEFA meminta Celtic untuk memasang nomor di punggung mereka.
Bajujersey.com
Jl. Kusuma Selatan Blok D-16 No: 10
Wisma Jaya, Bekasi Timur || Telp/Wa :0821 1380 1005
8. Belanda (Johan Cruyff), 1974
Tampak jelas hanya terdapat dua garis hitam membujur di atas pundak dan lengan Cruyff serta nomor 14 pada celananya
Masalah sponsor, serupa seperti yang terjadi terhadap pebasket Michael Jordan pada Olimpiade Barcelona 1992, ternyata juga terjadi di dunia sepakbola. Johan Cruyff menolak memakai tiga garis yang menghiasi kostum tim Oranye pada Piala Dunia 1974 karena ia memiliki kontrak pribadi dengan Puma. Sebagai solusi, akhirnya hanya ada dua garis pada kostum Cruyff. Selain itu, Cruyff juga ngotot mengenakan nomor punggung 14, meskipun saat itu Belanda mengatur nomor punggung berdasarkan abjad pemain.
9. Prancis, 1984 dan 1998
Seragam yang dipakai Zidane saat juara Piala Dunia 1998 ini mirip dengan yang digunakan Michel Platini. Kostum Les Bleus pada Piala Eropa 1984 ini punya makna tersendiri bagi rakyat Prancis. Saat itu, Michel Platini berhasil membawa Prancis juara Euro 1984. Saat menggelar Piala Dunia 1998, Prancis memutuskan mengenakan kostum serupa seperti yang digunakan Platini pada 1984 dengan harapan Zinedine Zidane dkk. berhasil menjadi juara. Harapan itu terkabul, dan Zidane mengikuti jejak Platini mengangkat piala bergengsi bagi Prancis dengan kostum serupa.
10. Indonesia, 1956
Salah satu prestasi terbaik timnas Indonesia antara lain adalah lolos ke Olimpiade Melbourne 1956, dan bahkan sempat menahan imbang tanpa gol Uni Soviet, sebelum akhirnya Uni Soviet berhasil menggilas Indonesia pada partai ulangan dan kemudian berhasil meraih medali emas. Kostum hijau putih konon menjadi salah satu kostum yang digunakan tim Merah Putih saat itu dan kemudian sempat dipakai hingga 1981. Setelah hilang lebih dari dua dasawarsa, unsur hijau kembali hadir untuk kostum Piala Asia 2007. Kostum untuk Piala Asia 2007 itu mendapat sambutan hangat karena pemasaran yang cukup gencar dan dijual bebas, tetapi sayang kemiripan warna itu tidak mencapai keberhasilan yang sama seperti Prancis. Tim PSSI mampu tampil cukup baik pada Piala Asia 2007, tetapi kemudian harus mengakui kehebatan raksasa Asia lain dan setelah itu Garuda kembali meredup.
Sumber :Beritaunik.net
Jabat Erat,
Tim Bajujersey.com